Fakta Anak Kedua

Pada anak kedua, kebanyakan orangtua tak menaruh harapan yang tinggi. Sebab segala harapan mereka terjatuh pada pundak anak pertama. Hal ini kemudian menjadikan anak kedua seringkali terabaikan. Tak menjadi prioritas dalam keluarga membuat anak kedua lantas menjalani hidup dengan lebih santai.

Meski demikian, kurangnya perhatian orang tua pada naga4d anak kedua juga dapat membawa dampak negatif. Jika tak berhati-hati, orang tua dapat menjadi penyebab kemunculan jurang pemisah antar saudara.

Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui apa saja fakta anak kedua agar orang tua maupun orang terdekat lain di sekitarnya dapat lebih memahami kondisi anak kedua tersebut secara umum.

Dengan itu, umumnya anak kedua harus segera belajar mengatasi kebutuhan untuk berbagi cinta dan perhatian ibu dan ayah. Mereka kemudian belajar sejak dini bahwa hidup tidak selalu berjalan sesuai keinginan mereka yang kemudian justru akan membantunya mengembangkan ketahanan dan kemandirian.

Kedua hal ini adalah keterampilan berharga yang akan mereka butuhkan saat tumbuh dewasa. Dan sebagai orang tua, Anda sepatutnya bangga melihat bagaimana anak kedua Anda menjalani hidup dengan penuh percaya diri.

Fakta anak kedua yang berikut adalah mereka memiliki keterampilan negosiasi yang hebat. Jika ada satu keterampilan yang akan dikuasai anak kedua selama masa pertumbuhan mereka, itu adalah kemampuan untuk berkompromi dan bernegosiasi. Dan ini terutama terjadi ketika mereka akhirnya menjadi anak tengah.

Bayangkan jumlah waktu yang akan mereka habiskan untuk membuat orang tua dan saudara mereka menyetujui persyaratan atau untuk membuat permintaan mereka diketahui, di antara perhatian yang terbagi antara anak sulung dan anak bungsu!

Fakta anak kedua yang selanjutnya adalah, anak kedua cenderung mudah mengembangkan persahabatan. Salah satu hal paling canggung tentang menjadi anak kedua, terutama jika dia juga anak tengah, adalah perasaan tersisih pada saat-saat tertentu. Ini bisa menjadi kejadian umum karena perhatian ibu dan ayah sering dialihkan oleh kakak atau adik.

Dengan demikian, anak kedua cenderung menjadi lebih mudah bergaul untuk menutupi kurangnya perhatian di rumah. Dikenal sebagai “kupu-kupu sosial” keluarga, mereka berteman dengan mudah dan biasanya tidak memiliki masalah untuk menyesuaikan diri di berbagai lingkungan sosial. Singkatnya, anak kedua kemungkinan besar adalah teman yang membuat seseorang merasa nyaman meski baru mengenal satu sama lain.